Thursday, May 8, 2008

DOKTER BEDAH LEBIH TERAMPIL BERKAT VIDEO GAME
Selasa, 20 Februari 2007

CHICAGO, SELASA - Video game sepertinya pantas direkomendasikan sebagai mainan bagi para dokter bedah. Selain sebagai hiburan, permainan yang menuntut ketrampilan jari tangan ini ditengarai juga dapat melatih kemampuan mereka melakukan pembedahan yang rumit. Hubungan yang erat antara ketrampilan bermain video game dan kemampuan dokter ahli melakukan pembedahan laparoskopik dilaporkan dalam Archives of Surgery edisi Februari. Laparoskopik dan pembedahan sejenis memang seperti bermain video game.

Dokter bedah hanya membuat lubang kecil di tubuh pasien untuk memasukkan instrumen dan kamera khusus ke dalam tubuh pasien lalu mengendalikannya dengan melihat melalui layar besar. Dari 33 dokter dari Pusat Kedokteran Beth Israel di New York, AS yang dilibatkan dalam penelitian ini, 9 di antaranya rutin bermain video game minimal tiga jam dalam seminggu. Dibandingkan dokter yang tidak pernah bermain video game, dokter-dokter yang rajin bermain video games ini membuat kesalahan 37 persen lebih rendah, melakukan pembedahan 27 persen lebih cepat, dan mendapat nilai ketrampilan 42 persen lebih tinggi.

"Ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa video game dapat meningkatkan kemampuan motorik, koordinasi tangan dan mata, penglihatan, pemahaman ruang, dan kompetensi komputer," ungkap penelitinya, Profesor Douglas Gentile dari Universitas Negeri Iowa, AS. Menanggapi temuan ini, Dr. james Rosser dari Beth Israel menyatakan bahwa video game mungkin cocok untuk melatih para calon dokter bedah.

Sumber: www.kompas.com, Selasa, 20 Februari 2007
Video Games Tidak baik Untuk kesehatan Anak-Anak

Tuesday, 08 January 2008

Sekalipun Aktif Video Games Tidak Baik untuk Kesehatan Anak-Anak
jdokter// – Microsoft’s Project Gotham Racing 3 for XBOX 360 tidak dapat mempertahankan kesehatan pada remaja meski melakukan permainan bowling, tennis atau tinju pada Nintendo’s Wii Sport, demikian yang ditemukan para peneliti di sini.Kecuali kesehatan yang diperoleh dengan melakukan olah raga langsung, catat Gareth Stratton, Ph.D dari Liverpool John Moores University and rekan yang diterbitkan pada 22 Desember dalam BMJ.
Pada intinya adalah bahwa video games aktif yang dimainkan anak-anak dapat membantu membakar minimal 51% kalori dibandingkan bermain games yang kurang aktif, namun perbedaan itu tidak terlalu berpengaruh dan perbandingan itu sangat tidak pasti atau dapat diperdebatkan.
“Perkiraan pembuangan energinya lebih besar selama memainkan permainan aktif dibandingkan selama bermain game dengan posisi duduk terus-menerus/tidak aktif,” kata Stratton dan rekan. Terbitan akhir tahun BMJ ini sangat ditunggu-tunggu terutama pada adegan pukulan dan kelucuan, meski dijual dengan harga mahal, demikian hasil riset.
Dalam perbandingan mereka antara game aktif dengan yang tidak aktif, para peneliti mencatat bahwa “peningkatan dalam pembuangan energi pada permainan ini sama dengan 250 kJ (60 kcal) per jam selama bermain game aktif dibandingkan bermain game dengan posisi duduk terus menerus. Dalam suatu minggu … permainan game aktif selain game pasif akan meningkatkan jumlah pembuangan energi kurang dari 2%,” tulis mereka. “Meskipun angka ini tidak mencolok, hal ini bisa berdampak pada penanganan berat badan.”
Sebelas remaja (enam laki-laki dan lima perempuan) berumur antara 13 sampai 15 dipilih untuk studi ini. Mereka secara fisik semuanya sehat, yang perempuan secara regular bermain neball – olah raga non-contact yang mirip basketball – atau bermain hokey dan yang laki-laki secara regular bermain rugby atau sepak bola. Rata-rata BMI mereka 21.2 kg/m2.
Setelah istirahat, pembuangan energi diukur (rata-rata 81.3 kJ/kg/min), setiap peserta bermain selama 15 menit untuk video game tidak aktif (Project Gotham Racing 3 for XBOX 360) berikutnya 15 menit untuk permainan bowling, tennis dan tinju pada Wii Sport, dengan selang waktu 5 menit untuk setiap ganti permainan.
Pembuangan energi diukur dengan menggunakan sistem IDEEA (inteligensi untuk pembuangan energi dan kegiatan yang mengukur jenis dan intensitas kegiatan fisik dengan menggunakan lima sensor yang ditempatkan di sekitar tubuh.
Dr. Stratton dan rekan menunjukkan bahwa banyak energi yang dikonsumsi ketika bermain olah raga sungguhan yang didorong dari game Wii Sport, dan berolah raga selama melakukan permainan video game “tidak memiliki intensitas yang cukup tinggi untuk direkomendasikan seberapa banyak melakukan olah raga setiap hari pada anak-anak.”
“Meskipun demikian, permainan komputer generasi baru mendorong perilaku kegiatan yang positif,” demikian kesimpulan mereka. “Dengan semakin banyaknya anak-anak saat ini yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas, maka perilaku positif tersebut perlu didorong.”
( jdokter.com)

Wednesday, May 7, 2008

Game dan Kesehatan

“Walaupun main game menjadi salah satu hiburan paling populer di dunia dan sudah dilakukan penelitian tentang dampak positif dan negatifnya terhadap player, masih saja game sering kali diremehkan.” Itu pernyataan dari Mark Griffiths, profesor di Nottingham Trent University, Inggris. Untuk menyeimbangkan antara pro dan kontra terhadap game, selama lima belas tahun terakhir ini ia melakukan riset. Hasilnya? “Video game aman untuk sebagian besar player dan bermanfaat bagi kesehatan,” ujar Griffiths.

Menurut Griffiths, game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi anak-anak yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy. Dengan main game, rasa sakit dan pening mereka berkurang, tensi darahnya pun menurun., dibandingkan dengan mereka yang hanya istirahat setelah diterapi. Game juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang mengalami cedera tangan.
( Hotgame )

Sony Siapkan Belasan Game Eksklusif untuk PS 3
(detikinet)

Jepang - Bila dibandingkan dengan Nintendo Wii, konsol game Sony PlayStation 3 (PS 3) bisa dibilang kalah dilihat dari angka penjualannya. Demi mendongkraknya, Sony berencana menambah sejumlah video game eksklusif untuk PS 3 tahun ini.

Akhir Maret tahun depan, seperti dikutip detikINET dari Betanews, Sabtu (19/5/2007), Sony berharap sedikitnya bisa meluncurkan 15 game eksklusif untuk PS 3. Beberapa game diantaranya yang akan dirilis adalah "Warhawk" dan "Lair", serta game olahraga "MLB: The Show" yang sudah rilis 15 Mei lalu.

Menurut Sony, dengan menghadirkan game-game baru yang inovatif diharapkan akan membantu meningkatkan penjualan PS 3.

Kalahnya PS 3 di pasar konsol video game generasi ketujuh bisa jadi lantaran harga PS 3 yang terpaut "sangat" jauh dengan Wii. Dilihat dari penjualan pada bulan Februari 2007 saja, menurut laporan perusahaan periset pasar NPD Group, Wii mencatat penjualan paling tinggi dengan angka 335.000 unit. Sony PS 3 dinilai paling loyo yaitu dengan penjualan hanya 127.000 unit.

Sebagai perbandingan, harga PS 3 mencapai USD 599, USD 350 lagi mahal dibanding Nintendo Wii yang dijual eceran dengan harga USD 249.

Sony juga mengakui bahwa kurangnya video game yang dipasok ke PS 3 dan tingginya harga konsol tersebut, adalah dua masalah yang tengah dihadapi perusahaan. PS 3 bahkan sempat kehilangan beberapa kontrak eksklusifnya dengan pembuat video game gara-gara ada masalah pada konsol tersebut.
'Dibantai' Wii, Sony PS 3 Turun Harga?
(detikinet)



PlayStation 3 (ist)

Jakarta - Sony menyangkal laporan yang menyatakan bahwa mereka akan menurunkan harga konsol PlayStation 3 (PS 3) sebesar USD 100.

Hal itu ditegaskan Presiden Sony, Ryoji Chubachi, dalam sebuah wawancara dengan Reuters, yang dikutip detikINET dari Vnunet, Sabtu (7/7/2007).

Sebelumnya, berhembus kabar di situs berita online Game Daily, yang menyebutkan bahwa industri ritel memperkirakan potongan harga itu akan dimulai pada 12 Juli, disusul dengan kampanye iklan pada 15 Juli.

Chubachi lalu menegaskan belum ada keputusan resmi untuk melakukan itu. "Saat ini kami belum ada rencana (melakukan pemotongan harga-red)," ujarnya.

Sony sendiri tertinggal jauh di belakang dari Nintendo Wii dalam penjualan konsol video game, Salah satunya lantaran harga Wii yang terpaut cukup jauh dari PS 3. Harga PS 3 mencapai dua kali lipat lebih dari Wii.

Bagaimanapun, Sony tampaknya 'enggan' memotong harga PS 3 untuk mendongkrak penjualan konsolnya karena teknologi yang dipakai konsol tersebut, termasuk pemutar DVD Blu-ray, sudah memakan biaya produksi yang tinggi.